Tugas:
1. Bacalah artikel di
bawah ini
2. Jawablah
pertanyaan-pertanyaan setelahnya
Mengapa Masih Minim Perusahaan
yang Go Public?
Jumlah perusahaan
yang go public terbilang masih kecil, yakni baru sekitar 400 perusahaan.
Padahal jumlah perusahaan di tanah air ditaksir bisa mencapai ratusan ribu.
Mengapa? Ada hal yang menghambat perusahaan untuk bermain di pasar saham. Hambatan itu, salah satunya adalah
perusahaan belum mengerti bagaimana cara masuk ke Bursa Efek Indonesia (BEI).
Bertempat di Gedung
BEI di Jakarta, Rabu (6/2/2013), Sarman Simanjorang, Ketua Umum Himpunan
Pengusaha Pribumi Indonesia
(HIPPI) Provinsi DKI Jakarta, mengatakan, “Kalau dari kami, memang masih
belum ada yang listing
(terdaftar di Bursa Efek Indonesia) ya. Tapi yang layak itu sebenarnya sudah
ada.” Sarman
mengatakan, anggota dari HIPPI Jakarta ada sekitar 5 ribu pengusaha. Jika
melihat seluruh Indonesia, keanggotaan HIPPI bisa mencapai 250 ribu pengusaha. Untuk di
Jakarta sendiri, belum ada anggota HIPPI yang melantai di BEI.
Ia beralasan,
pengetahuan pengusaha akan dunia pasar modal masih rendah. Padahal, sebenarnya,
banyak perusahaan yang cukup
mumpuni untuk masuk ke bursa efek. “Kita lihat misal di daerah itu sudah
cukup banyak
pengusaha-pengusaha lokal yang sudah layak masuk pasar modal. Tapi memang
lagi-lagi pengetahuan mereka terkait bursa masih sangat rendah,” lanjut dia.
“Kemudian budaya
kita memang masih belum menyentuh bagaimana perusahaan bisa go public.
Karena banyak
perusahaan-perusahaan di Indonesia ini dikelola oleh keluarga. Ketika ada suatu
keluarga yang menginginkan go public, tapi yang lain nggak mau nah itu kendala
juga,” lanjutnya.
Oleh sebab itu,
HIPPI, yang merupakan salah satu wadah pengusaha, merasa berkepentingan untuk
mengembangkan potensi pengusaha
nasional. Salah satu caranya adalah mengajak pengusaha untuk mau
menjadi perusahaan terbuka.
Menurut Sarman,
dengan masuknya perusahaan ke BEI, maka perusahaan pun dituntut untuk bisa
menyediakan laporan keuangan
yang transparan dan tertib. Selain itu, masuk ke pasar modal juga merupakan
salah satu kesempatan bagi
perusahaan untuk mendapatkan tambahan modal. Mendapatkan pendanaan,
kata dia, tidak melulu harus
melalui bank.
Maka dari itu,
HIPPI pun bergandengan tangan dengan BEI demi mengenalkan pasar modal ke para
anggotanya. Hari ini, selain
ada acara pembukaan perdagangan pasar modal oleh HIPPI, terdapat pula
kegiatan sosialisasi pasar
modal yang dilaksanakan selama sekitar 3 jam. Pesertanya adalah para anggota
HIPPI wilayah Jakarta.
Ke depan, asosiasi
pengusaha ini juga berencana mengajak Bursa Efek Indonesia untuk bisa
memberikan pengenalan pasar modal kepada anggota lainnya di sejumlah acara HIPPI.
“Dengan kunjungan kami ini, kami sudah sampaikan ke bursa bahwa kami akan bermitra.
Kemudian juga nanti pada saatnya ada acara, kami akan undang juga bursa efek untuk sosialisasi secara
langsung. Dan, kami juga akan menghubungi DPDDPD HIPPI seluruh Indonesia supaya mereka bisa ikut
sosialisasi yang dilakukan Bursa Efek Indonesia,” jelas Sarman.
“Prinsipnya cuma
satu, perlu sosialisasi yang lebih intensif dari BEI supaya masalah pasar modal
ini adalah
hal yang betul-betul menjadi suatu tradisi dan budaya di kita,” tandasnya.
Sumber:
www.swa.co.id tanggal 6 Februari 2013
Pertanyaan:
1. Apa yang
dimaksud dengan perusahaan go public?
2. Apa yang
dimaksud dengan tbk?
3. Mengapa banyak
perusahaan belum berminat untuk go public?
4. Keuntungan apa
saja yang didapat perusahaan apabila perusahaan tersebut go public?
_______
Tugas-tugas Semester II:
BAB 6 PG dan Essay
BAB 7 PG nya saja
BAB 7 PG nya saja
BAB 8 PG dan Bag C
BAB 9. Tugas Analitik di atas.
Semua Tugas paling lambat dikumpulkan Kamis tgl 28 Mei 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar