Sebagian Karyaku

Sebagian Karyaku
Hasil Goresan dari tahun 2010-2013

Ruang Singgah

Ruang tempat persinggahan imaji, mencari arti sunyi yang tersembunyi dalam diri demi meniti Cinta-Nya

Sabtu, 23 Mei 2015

Tugas Analitik Pasar Modal

Tugas:
1. Bacalah artikel di bawah ini
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan setelahnya

Mengapa Masih Minim Perusahaan yang Go Public?

    Jumlah perusahaan yang go public terbilang masih kecil, yakni baru sekitar 400 perusahaan. Padahal jumlah perusahaan di tanah air ditaksir bisa mencapai ratusan ribu. Mengapa? Ada hal yang menghambat perusahaan untuk bermain di pasar saham. Hambatan itu, salah satunya adalah perusahaan belum mengerti bagaimana cara masuk ke Bursa Efek Indonesia (BEI).

   Bertempat di Gedung BEI di Jakarta, Rabu (6/2/2013), Sarman Simanjorang, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Provinsi DKI Jakarta, mengatakan, “Kalau dari kami, memang masih belum ada yang listing (terdaftar di Bursa Efek Indonesia) ya. Tapi yang layak itu sebenarnya sudah ada.” Sarman mengatakan, anggota dari HIPPI Jakarta ada sekitar 5 ribu pengusaha. Jika melihat seluruh Indonesia, keanggotaan HIPPI bisa mencapai 250 ribu pengusaha. Untuk di Jakarta sendiri, belum ada anggota HIPPI yang melantai di BEI.

      Ia beralasan, pengetahuan pengusaha akan dunia pasar modal masih rendah. Padahal, sebenarnya, banyak perusahaan yang cukup mumpuni untuk masuk ke bursa efek. “Kita lihat misal di daerah itu sudah cukup banyak pengusaha-pengusaha lokal yang sudah layak masuk pasar modal. Tapi memang lagi-lagi pengetahuan mereka terkait bursa masih sangat rendah,” lanjut dia.

    “Kemudian budaya kita memang masih belum menyentuh bagaimana perusahaan bisa go public. Karena banyak perusahaan-perusahaan di Indonesia ini dikelola oleh keluarga. Ketika ada suatu keluarga yang menginginkan go public, tapi yang lain nggak mau nah itu kendala juga,” lanjutnya.
Oleh sebab itu, HIPPI, yang merupakan salah satu wadah pengusaha, merasa berkepentingan untuk mengembangkan potensi pengusaha nasional. Salah satu caranya adalah mengajak pengusaha untuk mau menjadi perusahaan terbuka.

    Menurut Sarman, dengan masuknya perusahaan ke BEI, maka perusahaan pun dituntut untuk bisa menyediakan laporan keuangan yang transparan dan tertib. Selain itu, masuk ke pasar modal juga merupakan salah satu kesempatan bagi perusahaan untuk mendapatkan tambahan modal. Mendapatkan pendanaan, kata dia, tidak melulu harus melalui bank.

    Maka dari itu, HIPPI pun bergandengan tangan dengan BEI demi mengenalkan pasar modal ke para anggotanya. Hari ini, selain ada acara pembukaan perdagangan pasar modal oleh HIPPI, terdapat pula kegiatan sosialisasi pasar modal yang dilaksanakan selama sekitar 3 jam. Pesertanya adalah para anggota HIPPI wilayah Jakarta.

   Ke depan, asosiasi pengusaha ini juga berencana mengajak Bursa Efek Indonesia untuk bisa memberikan pengenalan pasar modal kepada anggota lainnya di sejumlah acara HIPPI. “Dengan kunjungan kami ini, kami sudah sampaikan ke bursa bahwa kami akan bermitra. Kemudian juga nanti pada saatnya ada acara, kami akan undang juga bursa efek untuk sosialisasi secara langsung. Dan, kami juga akan menghubungi DPDDPD HIPPI seluruh Indonesia supaya mereka bisa ikut sosialisasi yang dilakukan Bursa Efek Indonesia,” jelas Sarman.
      
      “Prinsipnya cuma satu, perlu sosialisasi yang lebih intensif dari BEI supaya masalah pasar modal ini adalah hal yang betul-betul menjadi suatu tradisi dan budaya di kita,” tandasnya.
Sumber: www.swa.co.id tanggal 6 Februari 2013

Pertanyaan:
1. Apa yang dimaksud dengan perusahaan go public?
2. Apa yang dimaksud dengan tbk?
3. Mengapa banyak perusahaan belum berminat untuk go public?

4. Keuntungan apa saja yang didapat perusahaan apabila perusahaan tersebut go public?
_______

Tugas-tugas Semester II:
BAB 6 PG dan Essay
BAB 7 PG nya saja
BAB 8 PG dan Bag C
BAB 9. Tugas Analitik di atas.

Semua Tugas paling lambat dikumpulkan Kamis tgl 28 Mei 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar