Sebagian Karyaku

Sebagian Karyaku
Hasil Goresan dari tahun 2010-2013

Ruang Singgah

Ruang tempat persinggahan imaji, mencari arti sunyi yang tersembunyi dalam diri demi meniti Cinta-Nya

Tampilkan postingan dengan label Esai. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Esai. Tampilkan semua postingan

Rabu, 14 November 2012

Esaiku Tentang Kumcer Senapan Cinta




Ringkasannya pernah diminta untuk dimuat oleh Editor Buletin Halaman Pantai-Padang  pada tahun 2010 dan pernah diikutkan pada Lomba Mengulas Karya Sastra (LMKS) yang diselenggarakan Kemendiknas.

^^^^
Tak sekadar Romantis

ULASAN KUMPULAN CERPEN
SENAPAN CINTA
 
Karya: Kurnia Effendi
Oleh: Elis Tating Bardiah, S.Pd

BAB I
ABSTRAKSI

Laras Panjang Senapan Cinta
Pengarang muncul sebagai penduduk sebuah pedesaan yang dikejutkan dengan bunyi letupan senjata, dzrepp! Letup dengan desibel rendah tiba-tiba menguraikan bulu-bulu seekor burung yang beterbangan tanpa diketahui asalnya. Namun setelah keterkejutan, disusul dengan sosok pemburu yang tiba-tiba berucap minta ijin lewat. Pemburu itu mengaku sebagai seorang pecinta yang sedang mencari seseorang yang akan menjadi pasangan hidupnya yang baru saja dikirim dari langit untuknya. Padahal menurut pandangan penduduk desa, yang menggantung dipunggungnya hanyalah seekor burung bukanlah seorang wanita. Yang kemudian setelah mengikuti perginya sang pemburu ke tengah hutan justru yang jadi buruan wanita yang menggantung di punggung pemburu tadi adalah dirinya sendiri.
Paragraf di atas merupakan potongan cerpen “Laras Panjang Senapan Cinta” salah satu cerpen yang dijadikan judul utama Senapan Cinta Karya Kurnia Effendi. Selain “Laras Panjang Senapan Cinta”, masih ada judul-judul lainnya Seperti berikut ini:
II.                Serenada Jakarta
III.             Alyesha Tak Mau Tidur
IV.             Déjà vu
V.                Lagu Malam Braga
VI.             Menemani Ayah Merokok
VII.          Lelaki yang Menghilang dalam Gerimis
VIII.       Pelupuk Mata
IX.             RasaTakut
X.                Tulang Rusuk
XI.             Abu Jenazah Ayah