Semua makhluk yang dikaruniai hati pasti memiliki dan merasakan cinta. Kadang aku ingin tertawa di saat orang menyalahartikan maknanya. Cinta butuh perhatian cinta butuh pemahaman, cinta itu bentuknya universal. Cinta untuk pasangan itu jelas! cinta untuk orang tua, cinta untuk saudara, untuk anak, untuk sahabat. Sebenarnya cinta memiliiki esensi yang sama memerlukan perhatiann dan pemahaman. Namun terkadang apabila kita memberi perhatian itu tandanya kita suka dalam tanda kutif, lebih-lebih apabila perhatian itu dilayangkan kepada lawan jenis. mungkin sebagian mengatakan dalam agama tidak ada istilah kakak atau adik dengan lawan jenis yang jelas-jelas tak ada ikatan darah. Agama yang mana? lalu bagaimana dengan sahabat atau adik/kakak angkat? bukannya disitu ada ikatan yang dinamakan cinta.
Cinta yang tulus yang lahir dari nurani yang bening tak kan mengenal "take and give" namun akan selalu berusaha memberi dan memberi (give and give) dalam artian ikhlas sudah tertanam. Memangnya jualan, mengharap pamrih.? Justru lucu kalau seandainya kita mmenyukai seseorang terus kita memberi dan mengharap balas dengan harapan yang disukainya dapat memberikan cintanya. Setelah tahu yang diberinya tidak mencintai sebagai lawan jenis namun mencintainya hanya sebatas sahabat atau saudara pemberiannya langsung dihentikan, bahkan sapaan pun hampir tenggelam. Yang ada malah kaku dan menjauh.
Sebuah kasus dua orang sahabat yang berbeda lawan jenis yang lama tak berjumpa suatu saat ketika bertemu ia akan sangat bahagia, karena memendam rindu yang lama memang terpendam sebagai akibat dari rasa cinta yang sebelumnya pernah mengikatnya yaitu cinta seorang sahabat. Namun kenapa jadi renggang persahabatannya hanya karena mereka sudah masing-masing berkeluarga.
Berkeluarga adalah fitrah setiap manusia, persahabatan adalah kebutuhan sosial yang tidak bisa dielakkan. Kenapa berkeluarga menjadi alasan putusnya sebuah silaturahim, yang sebelumnya telah ada dan tersimpul. Dengan beribu alasan mengkuatirkan akan runtuhnya sebuah bangunan yang dinamakan bahtera rumah tangga. Padahal kalau dikemasnya cantik dengan adanya keterbukaan di antara pasangannya dan dilandaskan pada syariat yang benar-benar bisa menjaganya insya Allah kekuatiran itu gak akan pernah ada bahkan justru akan timbul keindahan, persahabatan akan tetap ada bahkan akan menambah saudara bagi keluarga dan akan mengalirkankan sungai-sungai kasih sayang pada keturunan kita kelak. Sepanjang bisa menjaga hati dan hijab, kenapa tidak? bukannya Islam itu agama yang mengajarkan persaudaraan?
"Innamal mu'minuuna ikhwah......."
Sesungguhnya orang beriman itu bersaudara... (Q.S Al-Hujurat:10).
Wallahu a'lam bish shawwab.
***
by: Lis
Bandung, 12 Maret 2010