Setiap akhir tahun pelajaran
tentunya akan dihadapkan pada suatu masa liburan. Saat di mana seharusnya
dipergunakan untuk menyegarkan kembali tubuh dan pikiran yang telah ditimbuni
kepenatan-kepenatan selama menjalani kegiatan pembelajaran. Tetapi terkadang
kita sebagai orang tua terjebak dengan wahana-wahana liburan yang menggiurkan
tanpa melihat manfaatnya bagi tumbuh kembang anak-anak kita dalam menghabiskan
liburannya. Yang seharusnya setelah liburan fresh
kembali justru anak-anak kita kelelahan bahkan justru dilenakan oleh cara kita
memanjakannya dengan kegiatan yang tidak tepat.
Agar liburan sekolah anak-anak
kita jauh lebih bermanfaat, ada beberapa unsur yang harus dilibatkan,..
baik untuk meningkatkan
motivasinya, kemampuan menyerap informasinya, wawasannya, emosinya, empatinya,
kreativitasnya, perjalanan spiritualnya, dan juga tetap bisa fun (bergembira).
Mungkin ada beberapa alternatif
jenis kegiatan untuk mengisi liburan yang bisa kita pilih untuk buah hati kita:
- Kegiatan yang dapat menunjang kreativitas dan imajinasi anak. Misalnya membuat berbagai bentuk lilin atau tanah liat, melukis, menggambar komik, mengarang puisi, dsb.
- Kegiatan yang menunjang perkembangan fisik dan ketrampilan anak, seperti berenang, menari, senam, menjahit, jalan pagi, bermain badminton, dsb.
- Kegiatan yang melatih kemampuan bersosialisasi anak. Misalnya dengan mengajak anak bersilaturahmi atau berkunjung ke rumah sanak saudara, menginap di rumah nenek, bermain dengan anak tetangga, dsb.
- Kegiatan yang dapat menunjang kecerdasan emosi anak. Misalnya mengajak anak ke panti asuhan, melihat daerah pemukiman penduduk miskin, panti jompo atau mengunjungi korban bencana alam sehingga tumbuh rasa empati anak terhadap orang lain.
- Kegiatan yang menambah wawasan pengetahuan anak. Misalnya mengajak anak ke observatorium, museum, candi, toko buku, berkunjung ke pedesaan, berbelanja ke pasar tradisional, dsb.
- Kegiatan yang menunjang kecerdasan spiritual anak. Misalnya dengan mengunjungi tempat-tempat wisata alam, seperti pegunungan, kebun raya, laut, danau, ikut pesantren kilat atau tadabur alam, dimana anak bisa mengagumi kebesaran Tuhan dan menambah rasa syukur.
- Kegiatan yang dapat menunjang daya nalar anak, seperti berkunjung ke kebun binatang, bereksperimen dalam kelompok sains, dsb.
- Kegiatan yang menunjang pengembangan pribadi,seperti memupuk rasa tanggung jawab dan kemandirian anak. Misalnya dengan mengikutkan anak dalam acara-acara outbound, kemping bersama teman-teman sekolah, dsb. (Faila’s Blog).
Namun agar liburan lebih
efektif ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan diantaranya:
1.
Waktu
Rentang liburan sekolah hanya 2
minggu. Bagaimana cara supaya dapat memaksimalkannya. Kita buat skala prioritas.
Misal 2 minggu ini dibagi ke dalam beberapa kegiatan. Satu minggu untuk
berlibur, dan sisanya persiapana masuk sekolah. Supaya tetap mengasyikkan,
kemaslah persiapan masuk sekolah dengan berbagai cara. Mungkin, yang biasaya
belajar di dalam rumah, ketika liburan bisa sambil di luar dengan bentuk game
atau olah raga.
2.
Biaya
Mengisi liburan, biasanya tak
sedikit orangtua yang terjebak pada image harus berwisata ke tempat yang wah!
Mungkin untuk sebagian orangtua yang memiliki berbagai fasilitas dan dana,
tidak menjadi masalah. Sebaliknya jika terbentur pada hal dana dan hal itu
membuat beban namun supaya liburan tetap menyenangkan, kita dapat menyiasatinya
dengan bersilaturahim ke rumah nenek, saudara terdekat atau mengunjungi
pedesaan yang jaraknya tidak terlalu jauh namun mengasyikkan. Menonton film
pendidikan, ke museum, pameran buku/toko buku, ke ta’lim, ke perpustakaan
daerah atau bisa juga bersepeda bukankah sekarang sudah ada program care free day dari pemerintah, rasanya
akan lebih seru jika dilakukan sekeluarga.
3.
Manfaat
Kegiatan liburan ini alangkah
lebih baik jika kita lebih bijak dalam memberikan alternatif kegiatan pada
anak, tentunya yang tidak sekedar liburan. Sebagai orangtua, seharusnya sebelum
liburan tiba sudah membuat rancangan, mau diisi dengan apa liburan
anak-anaknya. Tentunya kegiatan yang tidak sekedar melibatkan emosi saja,
tetapi harus ada unsur kreatifitas, spiritual, perkembangan fisik, sosialisasi,
empaty, wawasan pengetahuan, kemampuan daya nalar, pengembangan pribadi dan
tanggungjawab.
4.
Minat anak
Dan satu hal lagi, yang menjadi
subjek liburan adalah anak-anak, maka sesuaikan dengan minat dan kebutuhan
mereka. Jika anak kita berusia balita sesuaikanlah jenis kegiatannya dengan
usia mereka. Sebagai orangtua yang bijak tentunya sudah paham apa yang menjadi
kebutuhan anak-anak kita.
Selamat menikmati liburan yang penuh
berkah dan manfaat.
By: Elis Tating Bardiah, S.Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar