Sebagian Karyaku

Sebagian Karyaku
Hasil Goresan dari tahun 2010-2013

Ruang Singgah

Ruang tempat persinggahan imaji, mencari arti sunyi yang tersembunyi dalam diri demi meniti Cinta-Nya

Tampilkan postingan dengan label my status. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label my status. Tampilkan semua postingan

Senin, 21 Februari 2011

Perginya Bayang

senja menutup usia malam tengah berdansa di pelupuk mata suara-suara hilang lelap bersama ingin yang jua sirna lindap dalam gelap lanskap mulai kabur dari jendela hanya titik sansai sertai jejak cuaca siang gemertak berlarian di sudut hati entah kemana perginya bayang mungkin ia telah mati dibawa gelombang keangkuhan yang tak mau mengakui bahwa dalam diri masih ada cinta. (Liz)

Jumat, 18 Februari 2011

Sansai Menuju Titik-Nya

sansai gemulai dalam riak kisah yang tak berkesudahan lindap luruh dalam..

Pisau Hati

Ada semacam mata tertuju pada pisau hati yang tak jua tajam menangkap reka, perlu kau tahu aku tak pernah bermain dengan dadu yang kau lempar. Aku bergerak atas takdir yang tertuang dalam selembar daun di Arsy yang agung apabila daun itu jatuh maka jatuhlah aku pada lubang yang telah digali sendiri. Maap aku tak suka permainanmu.. (Liz).

Senin, 14 Februari 2011

Tak kan menarik sauh yang kupasang

Sekali kupasang sauh tak kan pernah kutarik kembali biarlah ia terhampar di luasnya samudera karena suatu waktu aku yakin kau akan datang menemaniku dan menariknya bersama. (Liz 13/02/11).

Ruhmu disimpan dimana saat tidur

Tahukah, semalam ruhmu ditaruh di mana oleh Tuhan? Pernahkah kita kebingungan memasangkannya tatkala pagi menjelang. sudahkan kita mengucap terimakasih pada sang pemilik alam atau sekedar mencium punggung tangan-Nya.. (Liz 13/02/11)

denting kehidupan

Denting suara sendok seduhi teh di cangkir pagi tuangi energi di kehidupan baru setelah kematian yg semalam sempat tertunda lalu tahmid bergulir di bibir-bibir penjejak sejarah dg cermin di tangan sbg perisai supaya tak terleka di jalanan, seperti kita tahu jalan itu tak selamanya lurus selalu saja ada persimpangan dan kelokan, naik mau pun turun rata dan berlubang. (Liz 13/02/11)

Selasa, 08 Februari 2011

Cinta Sejati

Cinta sejati tak kan pernah berhenti memberi 
walau sejatinya ia diingkari dan dilukai 
ia akan tetap menjadi mentari. 
Suatu saat kau pun akan mengerti sedalam apa cinta yang ia beri 
namun jangan pernah kau sesali jika waktu tak berpihak padamu. 
 
by:Liz 7/2/11

Minggu, 06 Februari 2011

Kau Pesan keranda untukku

Setelah bertahun-tahun ku menunggumu di balik jendela bisu, kau hanya mengantarkan keranda usang untukku. (Liz).

Kelopak hatiku

kelopak hatiku sedang ingin mengatup dari lalulalang bayangmu biarkan ia rehat tuk beberapa masa. (Liz).

Prasangka

Jarak antara kau dan aku hanyalah prasangka selebihnya tak ada. (Liz)

Rabu, 02 Februari 2011

Entahlah

Entahlah apa yang kau baca dari setiap helai hatiku sehingga kau menutupnya begitu saja tanpa memaknai setiap kata yang tertera di dalamnya. (Liz: Rahasia Cinta Dua Hati).

Tempatnya Cinta

Tempatnya cinta bukan di area logika tapi rasa, dia mampu tembusi ruang apapun tanpa dapat dihitung apalagi dieja dg waktu. Cukuplah ia hidup di hati yg meyakininya. (Liz: Rahasia Cinta Dua Hati)

Menyimak Hati

Kucoba menyimak hati yang terkadang dalam membacanya perlu meneteskan airmata hingga ku harus berenang di kedalamannya, tuk menuju ketepian tak cukup dengan saputangan menyekanya. (Liz: Rahasia Cinta Dua Hati).

Selasa, 01 Februari 2011

Hanya Rindu dan Airmata

Pada langit ia berujar pada ladang ia menanam dan pada angin ia kirimkan salam namun aku tetap membisu untuk sekian dan ke sekian kalinya musim tetap berjalan sesuai masanya. Derit kereta melaju, hanya ada rindu dan derai air mata mengalun syahdu. (Liz)

Kembalikan Serpihan Hati

Aku tak pernah memungut rindu darimu, bahkan sekedar meminta cinta, tapi yang kumohon padamu kembalikan serpihan cinta yang pernah kau ambil dariku. Dan akan kutunggu kau di batas senja yang tak pernah gunakan tirai atau pun pintu. (Liz)

Aku adalah Air

Aku adalah air yang akan selalu mengalir walau mungkin bebatuan dan kayu yang tumbang menghalangi jalanku, aku akan tetap mengallir. Sebagaimana takdir yang tengah menyapa dalam kehidupanku. (Liz)

Lipatan Memori

Aku hanyalah lipatan memori yang harus dikemas rapi, marilah kita bangun lipatan baru yang lebih mampu menjaga hati.. (Liz)

Hati yang sama

Tatkala hati-hati telah sama-sama merasa di sana akan ada telaga yang membentang luas yang kesejukannya hanya hati juga yang dapat menangkapnya. (Liz)

Kamis, 13 Januari 2011

senja

Mentari menyurut pergi setelah dulangi hari, reriak hujan menepi pada bibir mata langit lalu diam berpangku tangan menatap senja jemput malam yang sebentar lagi melebarkan sayapnya pintupintu akan segera menutup langkahlangkah akan segera menyudut menuju pada tangan Tuhan bersedekap basahi bibir2 dengan dzikir di sudut waktu kutepekur

Sabtu, 25 September 2010

Bandung

"Eta sagara ngabandeng di beh Citarum nu geusan teu bisa miang lantaran kawayagah lahar Tangkuban Parahu"

(asal usul bandung tina kecap bandeng)

Ku: Liz