Setangkai Harap pada Sisa Keringat
Dengan sisa keringat kusedak langit biar rubuh menimpa tubuhku
kunikmati pecahannya hingga menusuk ke sumsum sendiku
duhai Sang Maha, dalam pikirku tak lagi yang tersisa tentang kuasa-Mu
yang melingkupi hati dan langkahku
kini malam kuuntai kembali setangkai harap
untuk memecah langit di esok pagi
semoga subuh-Mu masih dapat kutabuh
Mata yang Lelah
Duhai mata, tak seharusnya kau selalu berpendar
apa mungkin terlalu banyak yang hilir mudik
bergaris-garis di pikir bermain dan berpetak umpet
membuat drama yang tak berujung
hingga lengkung tak mampu menutup mata
yang lebat dengan hujan di setiap masa
di satu mimpi pun kau tak kuasa tertawa
Bdg, 11 Des 2010
By: Liz
Dengan sisa keringat kusedak langit biar rubuh menimpa tubuhku
kunikmati pecahannya hingga menusuk ke sumsum sendiku
duhai Sang Maha, dalam pikirku tak lagi yang tersisa tentang kuasa-Mu
yang melingkupi hati dan langkahku
kini malam kuuntai kembali setangkai harap
untuk memecah langit di esok pagi
semoga subuh-Mu masih dapat kutabuh
Mata yang Lelah
Duhai mata, tak seharusnya kau selalu berpendar
apa mungkin terlalu banyak yang hilir mudik
bergaris-garis di pikir bermain dan berpetak umpet
membuat drama yang tak berujung
hingga lengkung tak mampu menutup mata
yang lebat dengan hujan di setiap masa
di satu mimpi pun kau tak kuasa tertawa
Bdg, 11 Des 2010
By: Liz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar