Sebagian Karyaku

Sebagian Karyaku
Hasil Goresan dari tahun 2010-2013

Ruang Singgah

Ruang tempat persinggahan imaji, mencari arti sunyi yang tersembunyi dalam diri demi meniti Cinta-Nya

Senin, 08 November 2010

Merancang Impian bila Kumati

Seringkali ku tak sadar dengan posisiku saat ini, aku berlabuh di mana dan sedang apa. Tiba-tiba aku sendiri merasa asyik menjadi bagian dari diriku:

Aku adalah air yang mengalir mencari muara di mana aku berasal,
aku adalah udara yang sering kau cium walau mungkin telah terkontaminasi sedikit debu maupun polusi. Aku pun tak lupa dengan asal kejadianku, tanah yang sering diinjak dan berada di bawah telapak kaki manusia maupun binatang. Namun, aku pun ingin menjadi burung yang mengepakkan sayapnya hingga angkasa dan menguasai cakrawala.

Pada suatu masa, aku adalah tong sampah. Berbagai jenis sampah masuk ke dalamnya. Tidak siang, tidak malam. Bukan saja tanaman yang masih hijau tapi teki yang merambat juga tak sedikit mengikat tubuhku. Penuh sesak dan semakin susah untuk bergeraklah tong itu. Apa mereka sadar kalau tong juga perlu menyalurkannya pada tempat yang lebih besar.

Pada masa yang lain aku juga ibarat bunga yang baru tumbuh di taman, namun mereka yang memandang tak tahu kalau aku hanyalah sebagai tukang kebunnya saja yang berusia hampir senja.

Suatu saat aku juga dianggap pemindai. Tak kan ada habisnya jika mengikuti penilaian orang terhadapku.

Ah! lebih baik ambil pena dan kumulai menulis saja dari pada bergumam tak tentu arah.

Wahai sahabat, pernah aku membayangkan suatu saat aku mati, terbujur kaku terlentang di perut bumi. Tapi aku ngeri jika tak ada satu pun yang akan kuwarisi.

Mungkin orang-orang membangun gedung bertingkat yang tak kan pernah penuh sesak dengan anak cucunya. Menabung deposito sehingga cukup untuk tujuh turunan. Merintis perusahaan yang tak habis-habis walau investasi masuk laci sendiri. Membeli tanah seluas mata memandang.

Wahai sahabat, sebenarnya aku tak mengingini itu. Aku hanya ingin, ilmu yang kumiliki bermanfaat bagi orang banyak dan apa yang kutulis menjadi investasi untukku kelak di saat mata ini memandang Sang pemilik hati penguasa jiwa. Tak muluk inginku kan....? hanya itu yang ingin kuwarisi kelak.

Apa yang kutulis saat ini menjadi penolongku kelak, tak ada lagi mimpiku selain itu.


by: Liz
Bdg, 2 November 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar