: sebuah dialog pagi ini
I/
Pada pagi kutautkan salam padamu
ada angin tiba di mataku memagut kata tuk segera sua
adikku.. tak lah berlara, pagi telah bawa suka
II/
hmmm....
maka pada kata aku berbiak
mengekalkan jejakmu sebagai semacam sajak
duh, aku bilangan aksara yang tak sampai-sampai
menyusuri sungai di urat darahmu
I/
cecap cahaya, sayang...
tinggalkan kabut yang berkantung di matamu
II/
dinding ini adalah malam dengan matanya yg runcing
meretak
dan kabut telah mengeja kau dengan kalut
I/
buang sesakmu pada tong-tong duka
lalu lemparlah sesuka hatimu
ada rahasia Tuhan yang belum kau tahu di mana letaknya
jangan kau simpul itu duka ya.. sayang..
By: Liz & Galih
1 Nov 2010
I/
Pada pagi kutautkan salam padamu
ada angin tiba di mataku memagut kata tuk segera sua
adikku.. tak lah berlara, pagi telah bawa suka
II/
hmmm....
maka pada kata aku berbiak
mengekalkan jejakmu sebagai semacam sajak
duh, aku bilangan aksara yang tak sampai-sampai
menyusuri sungai di urat darahmu
I/
cecap cahaya, sayang...
tinggalkan kabut yang berkantung di matamu
II/
dinding ini adalah malam dengan matanya yg runcing
meretak
dan kabut telah mengeja kau dengan kalut
I/
buang sesakmu pada tong-tong duka
lalu lemparlah sesuka hatimu
ada rahasia Tuhan yang belum kau tahu di mana letaknya
jangan kau simpul itu duka ya.. sayang..
By: Liz & Galih
1 Nov 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar