Dua sumber penerang
Dua sumber penerang dalam hidup
telah bersemi dalam satu imaji janji
yang letaknya lekat terekat
dalam jiwa tak berjarak
antara aku dan dia
berdesakan menggumuli relung harapan
mengaduk biduk yang lama terdiam
dua sumber penerang dalam hidup
telah dicetak di pelipir bibir sejarah
sebagai dogma tak terbantahkan
mengakar dan mendarah daging
di jiwa-jiwa perindu cahaya ruh
yang mampu membuka jendela kasyafah
menarik dan menggeser singgasana arasy.
****
Senyummu
Di senyummu kutuai merekahnya mentari
yang sinarnya menerangi kebun-kebun di hatiku
di matamu kupetik pucuk-pucuk rembulan
yang cahayanya menyala menghiasi taman rasa
Senyummu mampu mencabut kerikil tajam
yang terbenam di kerasnya batok kepala
Senyummu mampu melepaskan baju besi
yang terbuat dari kain so dan benang ego
Senyummu mampu memadamkan merahnya darah
yang memanas mengaliri ruang ambisi dan emosi
Ah..
aku suka senyummu
indah terhampar di luasnya jiwa yang kau punya
sungguh indah dipandang mata
sejuk..
membuat basah tanah yang berkelana di sukma.
***
by: Lis
Bandung, 17 Maret 2010
Dua sumber penerang dalam hidup
telah bersemi dalam satu imaji janji
yang letaknya lekat terekat
dalam jiwa tak berjarak
antara aku dan dia
berdesakan menggumuli relung harapan
mengaduk biduk yang lama terdiam
dua sumber penerang dalam hidup
telah dicetak di pelipir bibir sejarah
sebagai dogma tak terbantahkan
mengakar dan mendarah daging
di jiwa-jiwa perindu cahaya ruh
yang mampu membuka jendela kasyafah
menarik dan menggeser singgasana arasy.
****
Senyummu
Di senyummu kutuai merekahnya mentari
yang sinarnya menerangi kebun-kebun di hatiku
di matamu kupetik pucuk-pucuk rembulan
yang cahayanya menyala menghiasi taman rasa
Senyummu mampu mencabut kerikil tajam
yang terbenam di kerasnya batok kepala
Senyummu mampu melepaskan baju besi
yang terbuat dari kain so dan benang ego
Senyummu mampu memadamkan merahnya darah
yang memanas mengaliri ruang ambisi dan emosi
Ah..
aku suka senyummu
indah terhampar di luasnya jiwa yang kau punya
sungguh indah dipandang mata
sejuk..
membuat basah tanah yang berkelana di sukma.
***
by: Lis
Bandung, 17 Maret 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar