Menyatu dengan bumi
Air, air.. air
tanah, tanah..tanah
air dan tanah membentuk satu partikel
membentuk seonggok materi
yang dinamai al-Basar
air yang mana
tanah yang mana
air yang mengalir hina
tanah yang diinjak rendah
aku lelah mencari
teman semula jadi
kutemui lumpur
kudapati genteng
lumpur hitam yang beraroma busuk
genteng yang mengkilap ditaruh di atap.
***
Suara Itu Kembali Mengeras
Sore tadi suara itu terdengar mengeras kembali
guntur itu memecah kedamaian di sunyinya hati
dinding kesabaran telah runtuh dalam bahtera ini
tersambar petir yang meletup di kedua belah bibir
apinya memercik mengena rasa tak hingga
dentum dendam tenggelam di belahan dua benua jiwa
di geladak paling kiri syethan cekikan menertawai
dan berkata, berhasil !
sukses! kau kugodai.
bulir-bulir bening jatuh di tepian dua bumi
wudhu mengguyur resahnya rasa yang tumpah
kusebut nama-Mu di celah jiwa yang terbelah.
***
Mag di Perutku
Pluk..pluk..pluk!
kupukul genderang di perutku
betapa merdu suaranya
kemarin kukubur sambal
kutanam secangkir kopi
diberi pupuk garam emosi dan depresi
disiram sedikit air rasa resah dan gelisah
lengkap sudah pusara beraroma iritasi mag.
***
By: Liz
Bandung, 7 Februari 2010
Air, air.. air
tanah, tanah..tanah
air dan tanah membentuk satu partikel
membentuk seonggok materi
yang dinamai al-Basar
air yang mana
tanah yang mana
air yang mengalir hina
tanah yang diinjak rendah
aku lelah mencari
teman semula jadi
kutemui lumpur
kudapati genteng
lumpur hitam yang beraroma busuk
genteng yang mengkilap ditaruh di atap.
***
Suara Itu Kembali Mengeras
Sore tadi suara itu terdengar mengeras kembali
guntur itu memecah kedamaian di sunyinya hati
dinding kesabaran telah runtuh dalam bahtera ini
tersambar petir yang meletup di kedua belah bibir
apinya memercik mengena rasa tak hingga
dentum dendam tenggelam di belahan dua benua jiwa
di geladak paling kiri syethan cekikan menertawai
dan berkata, berhasil !
sukses! kau kugodai.
bulir-bulir bening jatuh di tepian dua bumi
wudhu mengguyur resahnya rasa yang tumpah
kusebut nama-Mu di celah jiwa yang terbelah.
***
Mag di Perutku
Pluk..pluk..pluk!
kupukul genderang di perutku
betapa merdu suaranya
kemarin kukubur sambal
kutanam secangkir kopi
diberi pupuk garam emosi dan depresi
disiram sedikit air rasa resah dan gelisah
lengkap sudah pusara beraroma iritasi mag.
***
By: Liz
Bandung, 7 Februari 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar