Sebagian Karyaku

Sebagian Karyaku
Hasil Goresan dari tahun 2010-2013

Ruang Singgah

Ruang tempat persinggahan imaji, mencari arti sunyi yang tersembunyi dalam diri demi meniti Cinta-Nya

Kamis, 25 September 2014

Tugas BAB II Ketenaga kerjaan



Tugas:
1. Bacalah artikel di bawah ini
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan setelahnya

Hadapi MEA, Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja RI Masih Kalah
Pemerintah menyatakan tingkat produktifitas dan pendidikan tenaga kerja di Indonesia masih sangat rendah dibandingkan negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, Thailand dan Filipina. Padahal Indonesia akan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015. Dalam era liberalisasi pekerja terampil dibutuhkan untuk bekerja di wilayah ASEAN.

Produktifitas tenaga kerja Indonesia untuk menghadapi MEA yang berbasis kompetensi masih dipertanyakan. Tingkat pendidikan pekerja di Indonesia untuk usia 25 tahun ke atas saja, rata-rata lama sekolahnya 5,8 tahun. Sementara itu, Malaysia 9,5 tahun, Filipina 8,9 tahun dan Thailand 10,1 tahun. Apalagi dengan Singapura, Indonesia jelas lebih rendah. Inilah yang menggambarkan kesiapan tenaga kerja kita di ASEAN. Demikian ujar Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN), Armida Alisjahbana di acara Seminar Nasional Kependudukan dan Ketenagakerjaan, Jakarta, Rabu (26/3/2014).

Untuk meningkatkan profesionalitas tenaga kerja Indonesia, kata Armida, salah satunya melalui pendidikan, baik formal maupun non formal. Sebab, hanya sekitar 5% pekerja di Indonesia yang mengaku mendapat pelatihan.
 
Selain itu, Armida menjelaskan, Indonesia perlu meningkatkan produktifitas tenaga kerja seperti Korea Selatan, Taiwan, dan China serta negara-negara BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan South Africa/Afrika Selatan). Programnya termasuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam ketenagakerjaan.Partisipasi kerja perempuan sangat besar untuk meningkatkan leverage ekonomi. Karena selama 20 tahun, tingkat partisipasi kerja wanita Indonesia tidak banyak bergerak hanya 50,3%. Sedangkan Thailand 45,4%, Filipina 41,8%. Kontribusi perempuan pun lebih banyak di sektor yang punya nilai tambah rendah,” papar dia.

Sementara Menteri Pendidikan, Muhammad Nuh mengatakan, Indonesia membutuhkan 113 juta tenaga kerja yang memiliki kompetensi, mengingat potensi pendapatan mencapai US$ 1,8 triliun pada 2030. Saat ini baru 55 juta pekerja berketerampilan.”Tenaga kerja yang punya keterampilan semakin naik setiap tahun. Kalau tidak punya keterampilan, bisa jadi bencana. Makanya kami pakai pendekatan mendidik sejak dini, sekolah tinggi dan menjangkau lebih luas,” ucapnya.

Dari data ILO pada tahun lalu, ada sekitar 300 juta kesempatan kerja di kawasan ASEAN dan pasifik. Sedangkan 1% pertumbuhan ekonomi mampu menyerap 200 ribu tenaga kerja.
(Sumber: Agustina Melani: http://bisnis.liputan6.com)

Pertanyaan:
1. Apa pengaruh tingkat pendidikan terhadap tenaga kerja?
2. Apa yang harus kita lakukan dalam menghadapi masalah ini?
3. Apa sebaiknya program yang diterapkan pemerintah untuk mengatasi masalah ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar