Sebagian Karyaku

Sebagian Karyaku
Hasil Goresan dari tahun 2010-2013

Ruang Singgah

Ruang tempat persinggahan imaji, mencari arti sunyi yang tersembunyi dalam diri demi meniti Cinta-Nya

Senin, 09 Januari 2012

Ucapanmu adalah Benih yang Akan Dituai

Jadi teringat kisahku dulu, semasa SMA. Kalau yang pernah dengar ceritaku, jangan ribut, ya.. Menjelang kelulusan teman-teman sibuk dengan urusan bimbelnya, sementara aku yang tidak kepikiran kuliah, santai saja. Suatu saat, ketika sedang berjalan dengan salah seorang teman yang rajin sekali dengan kegiatan bimbelnya, mulut ini tiba-tiba bergumam ada semacam nada pengharapan.

"Rasanya seru ya, kalau bisa kuliah?" Ternyata temanku mendengar harapanku. Ia langsung berkomentar tanpa meraba hati.  "Kaya yang bisa aja, bukannya bimbel juga enggak, mana bisa!"
Dalam hati kuberdoa. "Ya Allah sekiranya kuliah adalah baik untukku maka hamba mohon pada-Mu, luluskan aku dalam UMPTN." Aku tak banyak bicara, dengan kata-kata temanku itu, meski terasa wuiiiih! tajam, banget kata-katanya.

Allah rupanya memberi jalan, tak lama dari kejadian itu ada salah seorang teman yang mengajak privat di rumah guru Matematika. Aku tak menunda kesempatan itu, setiap sore kami bertiga mendalami pelajaran yang satu ini. Dan aku sangat menikmati suasananya karena guru kami membimbing dengan sangat smart.

Dan dalam satu kesempatan karena aku termasuk aktif dalam berorganisasi aku sempat meminjam buku teman yang ikut bimbel. Sambil menyelam minum air, tak kusia-siakan pertemanan kami. Aku pun mempelajarinya melalui buku kumpulan soal SIAP MENUJU UMPTN.

Hingga sampai pada pengumuman UMPTN. Kucari di tiga koran, namaku tak muncul, aku sudah pasrah, dengan menyimpulkan "aku gagal". Namun rupanya Allah menghendaki aku harus tetap kuliah. Dengan mengirimkan salah seorang teman mengajar ngaji ke rumah untuk mengabari bahwa sebenarnya aku lulus. Awalnya tak percaya, namun setelah melihat sendiri di koran yang dibawa temanku. Aku bersujud syukur.

Terdengar kabar angin di persimpangan sana, temanku yang dulu menyudutkanku, ia gagal memasuki perguruan tinggi yang ia idamkan. Aku bukannya bahagia, namun sedih karena meski bagaimanapun ia adalah temanku juga.

Badnung, 9 januari 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar