Sebagian Karyaku

Sebagian Karyaku
Hasil Goresan dari tahun 2010-2013

Ruang Singgah

Ruang tempat persinggahan imaji, mencari arti sunyi yang tersembunyi dalam diri demi meniti Cinta-Nya

Senin, 02 Januari 2012

Amanah Al fatwa

Di dinginnya pagi ini ingin sekali kutulisinya dengan kisah yang selalu resah memadati ruang pikirku, dan tentang engkau tentunya kuharap selalu duduk manis mendengarkan kicauan beburung yang tiba-tiba hilang.

Oktober itu, amanah mulai bermunculan satu-satu menyapa lembut di tengah aktivitas dan keluhanku. Sepulang sekolah anakku membawa sepucuk surat dari sekolah.

"Ibu.. ibu. ibu menjadi ketua komite kelas ya, di sekolah Afidz? dengan girangnya anakku memberikannya pada tanganku. Aku bingung dengan apa yang baru saja kudengar, aku yang jarang ke sekolah anakku apalagi berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan sekolahnya karena suatu hal yang membuatku terbatas untuk selalu ke sekolah anakku, tiba-tiba ada amanah yang tak sempat terpikir sebelumnya.

"ah! teh Dien... kenapa mesti menuliskan namaku di bawah jabatan ketua komite kelas ini?" Gerutuku pada salah seorang orangtua teman anakku yang memang akrab. Bukannya teteh yang lebih intens ke sekolah. Jelas sudah, surat ini tersebar ke semua orang tua murid kelas anakku. dan stelah ditembak begini aku tak dapat menolaknya.

Dalam waktu yang tak jauh dari kabar itu, ketua komite pusat memberiku amanah yang menurutku tidak simple dalam menjalaninya. Namun, ku terus memaknai amanah demi amanah ini dengan tak lepas dari memohon kepada-Nya.

"Teteh, saya tunggu di sekolah ya, untuk membicarakan sebuah buletin untuk sekolah kita." sebaris sms yang sempat mendarat di inboxku. Hari itu pun dengan mengucap basmallah, satu-satu komentar tentang buletin mulai masuk di kolom sambutan di buletin perdana mulai kepala sekolah, ketua komite pusat dan ketua yayasan. Launching perdana di tengah kesibukanku menjaga piket di sekolah pun meluncur.

Kembali ada rasa bangga dari anakku. "Ibu ini buletin buatan ibu sudah disebar di sekolah.. Dalam sakitku dalam jedaku ku tetap ingin berkarya. Alhamdulillah edisi kedua telah terbit juga.

Ya, Allah kumohon beri hamba kekuatan dan kemampuan dalam menjalankan amanah ini, meski perutku sering berontak tapi kuyakin tak semata ada amanah jika tak bersama penguatnya, penguat itu datang dari-Mu, oleh karena itu ku mohon pada-Mu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar