Suratmu

Telah kukatakan pada pagi tentang surat yang kau kirim lewat merpati

di sana ada semacam celoteh tanah yang tersapu angin malam
aku mendengarkan dengan memasang telinga pada degupnya
ada yang lain dari bau harumnya
untuk ke sekian kali ragu tertelekan

lalu, kubuka jendela mencari yang hilang dari mata
ada yang bersuara dibalik pintu menengadah seakan tak malu
begini saja,
kamu inginnya apa?
dengan membawa seutas tali dililitkan ditanganmu
maksudnya apa?

kulipat suratmu dan kupaham maksudmu
tak usahlah kau ramu rindu dengan bahasa yang tak kupaham
aku masih menyimpan kata-katamu di ruang yang paling dalam
aku tak perlu suratmu tapi perlu tanganmu untuk menuang rindu
pada cawan yang terbuat dari batu bata penyesalan

dan mungkin tempat duduk kita bukan di taman
di makam yang dinaungi bunga kamboja itu lebih baik
karena di situ kita akan sama-sama tahu
siapa yang lebih dulu menanam sejarah
aku atau kamu?
yang jelas bukan mereka.

By: Liz
Bdg, 26/01/11