Engkau adalah lelaki pembawa hujan
yang menghamili angin hembuskan celoteh pagi di bibir senja
hampir saja aku teguk tetesan yang kau suguhkan di gelas kemarau,
begitu ku tahu di depan ada jurang yang nganga
aku diam menatap langit berselimut awan hitam
sampai mendung berevolusi ku tetap membisu
biar masa menuju detaknya tersendiri
karena ku yakin tabir itu akan singkap semua.
Terimakasih Tuhan
By: Liz
Bdg, 200111
Tidak ada komentar:
Posting Komentar