Senja itu kutaruh penggorengan yang telah kuminyaki di atas kompor maksud hati aku mau menggorengkan lauk untuk makan anakku. Ntah kenapa aku malah keluar mencari keberadaan anakku yang sejak tadi tak kulihat batang hidungnya. Setelah yakin anakku sedang shalat maghrib di mesjid yang letaknya tak jauh dari rumah, aku malah ngedeprok ngucek nasi di magic com.
Tiba-tiba, Allah menuntunku untuk segera melihat ke dapur. Dan apa yang terjadi? penggorengan telah penuh dengan api yang mulai meninggi. Sejenak kuterdiam melihat asap hitam yang memenuhi ruangan dapur dan bau yang terbakar menyengat tenggorokan. Aku raih keset depan pintu utnuk kututupkan di atas api, aku kira api padam tapi justru malah membesar. Aku tarik penggorengan pakai pengki yang ada di sudut tembok, penggorengan yang masih menyala malah jatuh dekat tabung gas.
Ya Allah, aku makin panik.. aku tarik lagi penggorengan itu karena takut gas yang akan meledak. Kututup pakai karpet yang menggulung di situ. Api tak mau padam. Api malah makin membesar lap tangan yang ada di sekitarnya mulai terbakar. Aku ingat ada teko di sampingku aku raih dan kutumpahkan seluruhnya. PESS! apinya sedikit demi sedikit akhirnya padam dan menyisakan suara mencereces.
Alhamdulillah... Allah masih menyayangiku untuk tetap hidup.
Kalau tak KAU ingatkan aku untuk segera ke dapur, mungkin maghrib ini aku tinggal nama. ALHAMDULILLAH Ya ROBB..
****
by: LizTiba-tiba, Allah menuntunku untuk segera melihat ke dapur. Dan apa yang terjadi? penggorengan telah penuh dengan api yang mulai meninggi. Sejenak kuterdiam melihat asap hitam yang memenuhi ruangan dapur dan bau yang terbakar menyengat tenggorokan. Aku raih keset depan pintu utnuk kututupkan di atas api, aku kira api padam tapi justru malah membesar. Aku tarik penggorengan pakai pengki yang ada di sudut tembok, penggorengan yang masih menyala malah jatuh dekat tabung gas.
Ya Allah, aku makin panik.. aku tarik lagi penggorengan itu karena takut gas yang akan meledak. Kututup pakai karpet yang menggulung di situ. Api tak mau padam. Api malah makin membesar lap tangan yang ada di sekitarnya mulai terbakar. Aku ingat ada teko di sampingku aku raih dan kutumpahkan seluruhnya. PESS! apinya sedikit demi sedikit akhirnya padam dan menyisakan suara mencereces.
Alhamdulillah... Allah masih menyayangiku untuk tetap hidup.
Kalau tak KAU ingatkan aku untuk segera ke dapur, mungkin maghrib ini aku tinggal nama. ALHAMDULILLAH Ya ROBB..
****
Bdg, 5 Juni 2010
****
Catatan: Sama temen2 yang mempunyai ide supaya kejadian ini tidak terulang lagi, tolong tinggalkan masukannya di noteku ini. Karena hal ini bukan kejadian sekali dua kali, sudah sering. Bahkan suami sangat khawatir sekali kalau meninggalkan aku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar