Mentari bersembunyi, wajahnya kaku sayapnya tak lagi merengkuh pagi. Aku memandang langit, wahai sang penerang! aku rindu cahyamu yang setelah gelap mataku sembab pada lembabnya selimutmu. Hingga tinggal gigil bersemayam di tubuhku, aku akan selalu menanti hangatnya pelukmu. Mengapa kau malu menampakkan wajahmu yang cemerlang?
by: Liz
Bdg, 29 Juni 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar