Langkah-langkah memerah di ujung kaki penuh debu kusimpul di malam hari sekedar mencari caci pada daki yang menempel di hati akankah esok hari masih tetap berdaki apa akan berubah berdasi. Jiwa ini tak layak kumiliki namun patut untuk disyukuri karena-Nya aku meminyaki lisan dengan takbir yang akan tetap bergulir di sela-sela jemari hingga daki luluh bersama dzikir.
Bdg, 9 Juni 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar