Demi dia
kubakar diri di panasnya mentari
menjejak tanah, mengelupas keringat
membaur dalam lingkaran mekanisme alam
deru mesin, asap kendaraan menyatu dalam peluh
memperokporandakan puing jiwa tak bertenaga
membunuh resah memburu peluru kemahaan
di kelopak mata kau singkap sejuta makna
tunggu aku di setitik kapur tulis.
Bdg (pagi), 18 Mei 2010
****
Jiwa tak mau diam
ke balik tebing kubersembunyi
ke balik jendela kubersedekap
Ke balik batu kumenyelinap
ke balik pintu kumembisu
ke balik goa kubertapa
di dalam diam kubicara
di dalam hening kuberpikir
di dalam jeruji kuberontak
di dalam senyap kuberteriak
di dalam sunyi kubernyanyi
jiwa tak mau diam
rasa tak bisa berdusta
langkah selalu memanah
kini aku gerah dengan amarah
di mana letaknya muthmainnah.
By: 'Liz
Bdg (malam), 18 Mei 2010
****
kubakar diri di panasnya mentari
menjejak tanah, mengelupas keringat
membaur dalam lingkaran mekanisme alam
deru mesin, asap kendaraan menyatu dalam peluh
memperokporandakan puing jiwa tak bertenaga
membunuh resah memburu peluru kemahaan
di kelopak mata kau singkap sejuta makna
tunggu aku di setitik kapur tulis.
Bdg (pagi), 18 Mei 2010
****
Jiwa tak mau diam
ke balik tebing kubersembunyi
ke balik jendela kubersedekap
Ke balik batu kumenyelinap
ke balik pintu kumembisu
ke balik goa kubertapa
di dalam diam kubicara
di dalam hening kuberpikir
di dalam jeruji kuberontak
di dalam senyap kuberteriak
di dalam sunyi kubernyanyi
jiwa tak mau diam
rasa tak bisa berdusta
langkah selalu memanah
kini aku gerah dengan amarah
di mana letaknya muthmainnah.
By: 'Liz
Bdg (malam), 18 Mei 2010
****
P Chusnato Sukiman, Titik Nol, Weni Suryandari and 7 others like this.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar