Maya
Bila maya berpadu dalam hidup
ada banyak mimpi di ruang sunyi
tumpukan penat menjadi kalimat
tertoreh pada kertas tak berhias
waktu kehabisan energi demi metafor
peluh mengeluh mengoyak imaji
mengusik diksi yang bersembunyi
mengajak rima yang selalu menghilang
sekali didapat dituang dalam sajak
walau selalu senja dalam kata
di sana ada cahaya bermaya
menanam suara cinta dalam jiwa.
****
Cahaya Pada Jiwa
Cahaya bertanya pada jiwa
kenapa engkau padamkan aku
kau siram dengan emosi yang berisik
sehingga aku gerah dan pergi
Cahaya itu bertanya pada jiwa
kenapa engkau biarkan aku meredup
meleleh oleh panasnya api kedustaan
sehingga dengan mudahnya aku beranjak
Cahaya itu bertanya pada jiwa
kenapa engkau biarkan aku pergi
tanpa empati yang kemarin menari
di sudut kehalusan fitrahnya hati.
****
by; Liz
Bandung, 27 Maret 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar