Sebuah Dialog imajiner…
Pada suatu ketika saya kebingungan karena punya harapan ingin memberikan hadiah puisi untuk istri yang sedang berulang tahun. Untungnya saat itu saya bertemu dengan seorang penyair terkenal Khalil Gibran (KG) yang kebetulan sedang berjalan-jalan, maka kesempatan itu tidak saya sia-siakan untuk meminta bantuan darinya
Dani : apa kabar kawan?
KG : baik-baik saja
Dani : Boleh saya minta bantuan membuatkan satu puisi untuk istriku Elis Tating Bardiah yang saat ini berulang tahun
KG : Elis…? Penulis puisi di FB yang terkenal itu ? tentu… suatu kebahagiaan bagi saya untuk bisa membuatkan puisi untuknya …ngomong-ngomong saya sering loh membaca statusnya dan saya sangat menyukainya. Baik.. sesuai kesenangan saudari Elis yang puisinya banyak berbicara masalah hati/jiwa, saya akan coba membuat puisi yang semoga sesuai harapan saudari Elis
Dani : terima kasih sekali kawan, istri saya pasti bahagia karena dibuatkan puisi oleh seorang penyair idolanya
tidak lama kemudian puisi itupun selesai dibuatnya, kemudian ia segera pamit karena harus menghadiri majelis sastranya Matdon. Ternyata iapun aktif hadir di majelis yang istri sayapun selalu hadiri. Saya pun mengucapkan terima kasih, setelah saya baca puisinya, saya terinspirasi dan memberanikan diri untuk menambahkan puisi karya KG tersebut dengan buatan saya. Saya menyadari puisi saya ini sangat “amburadul” dari berbagai sisi namun demikian semoga isinya bisa merepresentasikan perasaan yang ada di dalam dada.
Berikut puisi karya Khalil Gibran yang didedikasikan khusus untuk Elis Tating Bardiah yang saat ini genap berusia 32 tahun (ditambah beberapa puisi dadakan yang dibuat oleh suaminya yang nebeng keren)
Nasihat Jiwaku
Jiwaku berkata padaku dan menasihatiku agar mencintai semua orang yang membenciku, dan berteman dengan mereka yang memfitnahku.
Jiwaku menasihatiku dan mengungkapkan kepadaku bahawa cinta tidak hanya menghargai orang yang mencintai, tetapi juga orang yang dicintai.
Sejak saat itu bagiku cinta ibarat jaring lelabah di antara dua bunga, dekat satu sama lain;
Tapi kini dia menjadi suatu lingkaran cahaya di sekeliling matahari yang tiada berawal pun tiada berakhir, Melingkari semua yang ada, dan bertambah secara kekal.
Jiwaku menasihatiku dan mengajarku agar melihat kecantikan yang ada di sebalik bentuk dan warna.
Jiwaku memintaku untuk menatap semua yang buruk dengan tabah sampai nampaklah keelokannya.
Sesungguhnya sebelum jiwaku meminta dan menasihatiku,
Aku melihat keindahan seperti titik api yang tergulung asap;
tapi sekarang asap itu telah tersebar dan menghilang, dan aku hanya melihat api yang membakar.
Jiwaku menasihatiku dan memintaku untuk mendengar suara yang keluar bukan dari lidah maupun dari tenggorokan.
Sebelumnya aku hanya mendengar teriakan dan jeritan di telingaku yang bodoh dan sia-sia.
Tapi sekarang aku belajar mendengar keheningan,Yang bergema dan melantunkan lagu dari zaman ke zaman.
Menyanyikan nada langit, dan menyingkap tabir rahsia keabadiaan..
Jiwaku berkata padaku dan menasihatiku agar memuaskan kehausanku dengan meminum anggur yang tak dituangkan ke dalam cangkir-cangkir,
Yang belum terangkat oleh tangan, dan tak tersentuh oleh bibirHingga hari itu kehausanku seperti nyala redup yang terkubur dalam abu.
Tertiup angin dingin dari musim-musim bunga;
Tapi sekarang kerinduan menjadi cangkirku,
Cinta menjadi anggurku, dan kesendirian adalah kebahagianku.Jiwaku menasihatiku dan memintaku mencari yang tak dapat dilihat;
Dan jiwaku menyingkapkan kepadaku bahwa apa yang kita sentuh adalah apa yang kita impikan.
Jiwaku mengatakan padaku dan mengundangku untuk menghirup harum tumbuhan yang tak memiliki akar, tangkai maupun bunga,
dan yang tak pernah dapat dilihat mata.
Sebelum jiwaku menasihati, aku mencari bau harum dalam kebun-kebun,Dalam botol minyak wangi tumbuhan-tumbuhan dan bejana dupa;
Tapi sekarang aku menyedari hanya pada dupa yang tak dibakar,
Aku mencium udara lebih harum dari semua kebun-kebun di dunia ini dan semua angin di angkasa raya.
Jiwaku menasihatiku dan memintaku agar tidak merasa mulia kerana pujianDan agar tidak disusahkan oleh ketakutan kerana cacian.
Sampai hari ini aku berasa ragu akan nilai pekerjaanku;
Tapi sekarang aku belajar;
Bahwa pohon berbunga di musim bunga, dan berbuah di musim panasDan menggugurkan daun-daunnya di musim gugur untuk menjadi benar-benar telanjang di musim dingin.
Tanpa merasa mulia dan tanpa ketakutan atau tanpa rasa malu.
Jiwaku menasihatiku dan meyakinkankuBahawa aku tak lebih tinggi berbanding cebol ataupun tak lebih rendah berbanding raksasa.
Sebelumnya aku melihat manusia ada dua,
Seorang yang lemah yang aku caci atau kukasihani,Dan seorang yang kuat yang kuikuti, maupun yang kulawandalam pemberontakan.
Tapi sekarang aku tahu bahwa aku bahkan dibentuk oleh tanahyang sama darimana semua manusia diciptakan.
Bahwa unsur-unsurku adalah unsur-unsur mereka, dan pengembaraan mereka adalah juga milikku.
Bila mereka melanggar aku juga pelanggar,
Dan bila mereka berbuat baik, maka aku juga bersama perbuatan baik mereka.
Bila mereka bangkit, aku juga bangkit bersama mereka;
Bila mereka tinggal di belakang, aku juga menemani mereka.
Jiwaku menasihatiku dan memerintahku untuk melihat bahwa cahaya yang kubawa bukanlah cahayaku,
Bahwa laguku tidak diciptakan dalam diriku;Karena meski aku berjalan dengan cahaya, aku bukanlah cahaya,
Dan meskipun aku bermain kecapi yang diikat kemas oleh dawai-dawaiku,Aku bukanlah pemain kecapi.
Jiwaku menasihatiku dan mengingatkanku untuk mengukur waktu dengan perkataan ini:
“Di sana ada hari semalam dan di sana ada hari esok.
” Pada saat itu aku menganggap masa lampau sebuah zaman yang lenyap dan akan dilupakan, Dan masa depan kuanggap suatu masa yang tak bisa kucapai;
Tapi kini aku terdidik perkara ini :
Bahawa dalam keseluruhan waktu masa kini yang singkat, serta semua yang ada dalam waktu, Harus diraih sampai dapat.
Jiwaku menasihatiku, saudaraku, dan menerangiku.
Dan seringkali jiwamu menasihati dan menerangimu.
Kerana engkau seperti diriku, dan tak ada beda di antara kita.
Kusimpan apa yang kukatakan dalam diriku ini dalam kata-kata yang kudengar dalam heningku,
Dan engkau jagalah apa yang ada di dalam dirimu, dan engkau adalah penjaga yang sama baiknya seperti yang kukatakan ini.
****
1#
sekuntum melati
Putih …
Wangi …
Sederhana ….
Menawan ...
Memikat …
Yaa Mushowwir , jadikan sarinya senikmat pesonanya…
2#
Don’t worry honey, its only a one fallen brick
Istana sakinah membutuhkan semen kesabaran
Istana mawaddah membutuhkan pasir kasih sayang
Istana rohmah membutuhkan cat pengertian
Proses merupakan keniscayaan honey
Terkadang ada bata yang terjatuh, cat yang luntur, genting yang bocor..
Semua ujian dalam membangun istana kita…
Believe me, it’s not necessary to make you dissappointed
Don’t worry honey, its only a one fallen brick
3#
Love is not enough…
Family happiness;
not achieved with the property and the throne
not obtained with a good couples
They say family happiness based on love
If love means just like each other, love is not enough…
It needs tenderness, warmth, affection, romantic, and also understanding
4#
Sebuah asa…
Umur adalah amanah
Berjalan sesuai jatahnya
Semoga dinaungi barokah
Met, milad honey..!
****
Bandung, 28/2/2010
Pada suatu ketika saya kebingungan karena punya harapan ingin memberikan hadiah puisi untuk istri yang sedang berulang tahun. Untungnya saat itu saya bertemu dengan seorang penyair terkenal Khalil Gibran (KG) yang kebetulan sedang berjalan-jalan, maka kesempatan itu tidak saya sia-siakan untuk meminta bantuan darinya
Dani : apa kabar kawan?
KG : baik-baik saja
Dani : Boleh saya minta bantuan membuatkan satu puisi untuk istriku Elis Tating Bardiah yang saat ini berulang tahun
KG : Elis…? Penulis puisi di FB yang terkenal itu ? tentu… suatu kebahagiaan bagi saya untuk bisa membuatkan puisi untuknya …ngomong-ngomong saya sering loh membaca statusnya dan saya sangat menyukainya. Baik.. sesuai kesenangan saudari Elis yang puisinya banyak berbicara masalah hati/jiwa, saya akan coba membuat puisi yang semoga sesuai harapan saudari Elis
Dani : terima kasih sekali kawan, istri saya pasti bahagia karena dibuatkan puisi oleh seorang penyair idolanya
tidak lama kemudian puisi itupun selesai dibuatnya, kemudian ia segera pamit karena harus menghadiri majelis sastranya Matdon. Ternyata iapun aktif hadir di majelis yang istri sayapun selalu hadiri. Saya pun mengucapkan terima kasih, setelah saya baca puisinya, saya terinspirasi dan memberanikan diri untuk menambahkan puisi karya KG tersebut dengan buatan saya. Saya menyadari puisi saya ini sangat “amburadul” dari berbagai sisi namun demikian semoga isinya bisa merepresentasikan perasaan yang ada di dalam dada.
Berikut puisi karya Khalil Gibran yang didedikasikan khusus untuk Elis Tating Bardiah yang saat ini genap berusia 32 tahun (ditambah beberapa puisi dadakan yang dibuat oleh suaminya yang nebeng keren)
Nasihat Jiwaku
Jiwaku berkata padaku dan menasihatiku agar mencintai semua orang yang membenciku, dan berteman dengan mereka yang memfitnahku.
Jiwaku menasihatiku dan mengungkapkan kepadaku bahawa cinta tidak hanya menghargai orang yang mencintai, tetapi juga orang yang dicintai.
Sejak saat itu bagiku cinta ibarat jaring lelabah di antara dua bunga, dekat satu sama lain;
Tapi kini dia menjadi suatu lingkaran cahaya di sekeliling matahari yang tiada berawal pun tiada berakhir, Melingkari semua yang ada, dan bertambah secara kekal.
Jiwaku menasihatiku dan mengajarku agar melihat kecantikan yang ada di sebalik bentuk dan warna.
Jiwaku memintaku untuk menatap semua yang buruk dengan tabah sampai nampaklah keelokannya.
Sesungguhnya sebelum jiwaku meminta dan menasihatiku,
Aku melihat keindahan seperti titik api yang tergulung asap;
tapi sekarang asap itu telah tersebar dan menghilang, dan aku hanya melihat api yang membakar.
Jiwaku menasihatiku dan memintaku untuk mendengar suara yang keluar bukan dari lidah maupun dari tenggorokan.
Sebelumnya aku hanya mendengar teriakan dan jeritan di telingaku yang bodoh dan sia-sia.
Tapi sekarang aku belajar mendengar keheningan,Yang bergema dan melantunkan lagu dari zaman ke zaman.
Menyanyikan nada langit, dan menyingkap tabir rahsia keabadiaan..
Jiwaku berkata padaku dan menasihatiku agar memuaskan kehausanku dengan meminum anggur yang tak dituangkan ke dalam cangkir-cangkir,
Yang belum terangkat oleh tangan, dan tak tersentuh oleh bibirHingga hari itu kehausanku seperti nyala redup yang terkubur dalam abu.
Tertiup angin dingin dari musim-musim bunga;
Tapi sekarang kerinduan menjadi cangkirku,
Cinta menjadi anggurku, dan kesendirian adalah kebahagianku.Jiwaku menasihatiku dan memintaku mencari yang tak dapat dilihat;
Dan jiwaku menyingkapkan kepadaku bahwa apa yang kita sentuh adalah apa yang kita impikan.
Jiwaku mengatakan padaku dan mengundangku untuk menghirup harum tumbuhan yang tak memiliki akar, tangkai maupun bunga,
dan yang tak pernah dapat dilihat mata.
Sebelum jiwaku menasihati, aku mencari bau harum dalam kebun-kebun,Dalam botol minyak wangi tumbuhan-tumbuhan dan bejana dupa;
Tapi sekarang aku menyedari hanya pada dupa yang tak dibakar,
Aku mencium udara lebih harum dari semua kebun-kebun di dunia ini dan semua angin di angkasa raya.
Jiwaku menasihatiku dan memintaku agar tidak merasa mulia kerana pujianDan agar tidak disusahkan oleh ketakutan kerana cacian.
Sampai hari ini aku berasa ragu akan nilai pekerjaanku;
Tapi sekarang aku belajar;
Bahwa pohon berbunga di musim bunga, dan berbuah di musim panasDan menggugurkan daun-daunnya di musim gugur untuk menjadi benar-benar telanjang di musim dingin.
Tanpa merasa mulia dan tanpa ketakutan atau tanpa rasa malu.
Jiwaku menasihatiku dan meyakinkankuBahawa aku tak lebih tinggi berbanding cebol ataupun tak lebih rendah berbanding raksasa.
Sebelumnya aku melihat manusia ada dua,
Seorang yang lemah yang aku caci atau kukasihani,Dan seorang yang kuat yang kuikuti, maupun yang kulawandalam pemberontakan.
Tapi sekarang aku tahu bahwa aku bahkan dibentuk oleh tanahyang sama darimana semua manusia diciptakan.
Bahwa unsur-unsurku adalah unsur-unsur mereka, dan pengembaraan mereka adalah juga milikku.
Bila mereka melanggar aku juga pelanggar,
Dan bila mereka berbuat baik, maka aku juga bersama perbuatan baik mereka.
Bila mereka bangkit, aku juga bangkit bersama mereka;
Bila mereka tinggal di belakang, aku juga menemani mereka.
Jiwaku menasihatiku dan memerintahku untuk melihat bahwa cahaya yang kubawa bukanlah cahayaku,
Bahwa laguku tidak diciptakan dalam diriku;Karena meski aku berjalan dengan cahaya, aku bukanlah cahaya,
Dan meskipun aku bermain kecapi yang diikat kemas oleh dawai-dawaiku,Aku bukanlah pemain kecapi.
Jiwaku menasihatiku dan mengingatkanku untuk mengukur waktu dengan perkataan ini:
“Di sana ada hari semalam dan di sana ada hari esok.
” Pada saat itu aku menganggap masa lampau sebuah zaman yang lenyap dan akan dilupakan, Dan masa depan kuanggap suatu masa yang tak bisa kucapai;
Tapi kini aku terdidik perkara ini :
Bahawa dalam keseluruhan waktu masa kini yang singkat, serta semua yang ada dalam waktu, Harus diraih sampai dapat.
Jiwaku menasihatiku, saudaraku, dan menerangiku.
Dan seringkali jiwamu menasihati dan menerangimu.
Kerana engkau seperti diriku, dan tak ada beda di antara kita.
Kusimpan apa yang kukatakan dalam diriku ini dalam kata-kata yang kudengar dalam heningku,
Dan engkau jagalah apa yang ada di dalam dirimu, dan engkau adalah penjaga yang sama baiknya seperti yang kukatakan ini.
****
1#
sekuntum melati
Putih …
Wangi …
Sederhana ….
Menawan ...
Memikat …
Yaa Mushowwir , jadikan sarinya senikmat pesonanya…
2#
Don’t worry honey, its only a one fallen brick
Istana sakinah membutuhkan semen kesabaran
Istana mawaddah membutuhkan pasir kasih sayang
Istana rohmah membutuhkan cat pengertian
Proses merupakan keniscayaan honey
Terkadang ada bata yang terjatuh, cat yang luntur, genting yang bocor..
Semua ujian dalam membangun istana kita…
Believe me, it’s not necessary to make you dissappointed
Don’t worry honey, its only a one fallen brick
3#
Love is not enough…
Family happiness;
not achieved with the property and the throne
not obtained with a good couples
They say family happiness based on love
If love means just like each other, love is not enough…
It needs tenderness, warmth, affection, romantic, and also understanding
4#
Sebuah asa…
Umur adalah amanah
Berjalan sesuai jatahnya
Semoga dinaungi barokah
Met, milad honey..!
****
Bandung, 28/2/2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar