Sebagian Karyaku

Sebagian Karyaku
Hasil Goresan dari tahun 2010-2013

Ruang Singgah

Ruang tempat persinggahan imaji, mencari arti sunyi yang tersembunyi dalam diri demi meniti Cinta-Nya

Minggu, 21 Februari 2010

Maafkan aku, kawan dan Kemana terbangnya

Maafkan aku, kawan..

di padang gersang kini ada sebuah telaga yang bening
airnya tenang, sungguh indah apabila dipandang
keindahannya terkadang menarik beberapa binatang di sana
yang hanya lalu, ada yang sekedar melepas lelah dan dahaga
bahkan ada yang sampai berenang menikmati segarnya air telaga

tak ada salahnya kan apabila setelah penat kemudian rehat sebentar
untuk mencari pencerahan dan setitik semangat dalam hidup
setelah menghirup udaranya yang segar, sesak itupun hilang
tanpa merusak keasrian dan keindahan pemandangan yang ada

telaga bening dan tenang itu akan tetap seperti itu
mereka yang singgah disambut dengan keindahan
karena memang keindahan itu sudah menjadi anugerah dan hadiah dari-Nya
kalau memang keteduhan dan kesyahduan telaga telah banyak menarik yang lalu
bukan berarti telaga itu tak memiliki wibawa dan etika dalam bertata krama
justru, yang lalunya itu yang terkadang menafsirkan keindahannya sesuai dengan egonya

disadari atau tidak, telaga itu akan tetap tenang
karena kedalaman airnya telah menjadi penyebab dari ketawadhuan
yang mengalirkan ketenangan para jwa-jiwa yang memandang
dan auranya itu tak kan pernah hilang hanya dengan kata-kata sebagai ancaman
karena sesungguhnya telaga itu tak berniat untuk menjebak para pengunjungnya
telaga itu hanya menawarkan kebaikan untuk sekedar bercengkerama dengan alam
yang lama telah banyak ditinggalkan sebagai ayat kauniyah-Nya

apa yang mesti aku jelaskan padamu wahai kawan...
sebenarnya tak perlu gundah dan resah semuanya telah jelas
tali persaudaraan kami memang telah mengalir tanpa disadari
ada begitu saja, tanpa disengaja ukhuwah itu telah tumbuh.


***

Kemana terbangnya...

Kemarin burung itu masih berkicau
di sini, di dahan ini
nyanyiannya begitu indah didengar
aku sering menikmati cericitnya
seakan memberikan suasana bahagia

namun,
setelah dua hari ini
burung itu seakan murung
tak lagi mengalunkan suara
sahabatnya yang sering singgah di dahan itu
kini tak kulihat menampakkan kemilau bulunya

Kicauan,
irama suara,
cericit kebahagiaan,
kini telah terbang bersama hilangnya sahabat
si bulu kemilau yang nyaris hilang

kemana terbangnya sanghyang kasih sayang
kemana perginya dewi saraswati yang mengendap di hati.


By: Liz
Bandung, 25 Januari 2010





Written about a month ago · ·

Tidak ada komentar:

Posting Komentar