Laut-Mu
Dayungku rapuh menuai segara
bahteraku rikuh menggapai samudra
badai
petir
ganasnya ombak
selalu mengahadang
duhai Sang Maha
andaikan aku boleh bertanya
mengapa samudera-Mu begitu luas
aku hanyalah titik buih di pepasir
yang terapung terseret ombak
yang berusaha mencapai dasar laut-Mu
yang berupaya meraih ujung laut-Mu
kudayung dan kudayung
sesekali aku terpental menabrak karang
sesekali aku terjerembab diterkam ketakutan.
***
Nuraniku Masih Bernyawa
Setiap kudengar teriakan dari dasar hati
batin di jiwaku beringsut
tiada mengenal material yang kusut
tanpa melihat pancaran mata kegelapan
tanpa menengok sadisnya api kebencian
yang siap memenjarakan keinginan
membakar jelaga bahagia
duri-duri penghalang diterabas
ditebas dengan tegas
al-haq
al-haq
al-haq
selalu terngiang
aku harus bisa!
memancangkan di urat jiwa
aku harus tetap bisa!
menanamnya di taman hati
menabur di relung sukma al-mahmudah
aku bisa
aku bisa
menemuimu sang nurani
mendengarmu dengan jelas
disini
di dasar hati ini
engkau masih hidup
engkau masih bernyawa.
By: Liz
Bandung, 21 Januari 2010
***
Dayungku rapuh menuai segara
bahteraku rikuh menggapai samudra
badai
petir
ganasnya ombak
selalu mengahadang
duhai Sang Maha
andaikan aku boleh bertanya
mengapa samudera-Mu begitu luas
aku hanyalah titik buih di pepasir
yang terapung terseret ombak
yang berusaha mencapai dasar laut-Mu
yang berupaya meraih ujung laut-Mu
kudayung dan kudayung
sesekali aku terpental menabrak karang
sesekali aku terjerembab diterkam ketakutan.
***
Nuraniku Masih Bernyawa
Setiap kudengar teriakan dari dasar hati
batin di jiwaku beringsut
tiada mengenal material yang kusut
tanpa melihat pancaran mata kegelapan
tanpa menengok sadisnya api kebencian
yang siap memenjarakan keinginan
membakar jelaga bahagia
duri-duri penghalang diterabas
ditebas dengan tegas
al-haq
al-haq
al-haq
selalu terngiang
aku harus bisa!
memancangkan di urat jiwa
aku harus tetap bisa!
menanamnya di taman hati
menabur di relung sukma al-mahmudah
aku bisa
aku bisa
menemuimu sang nurani
mendengarmu dengan jelas
disini
di dasar hati ini
engkau masih hidup
engkau masih bernyawa.
By: Liz
Bandung, 21 Januari 2010
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar