Dalam hujan,
ada dewa
ada petaka
ada anugerah
ada musibah
dewa bagi yang merindukannya
petaka karena menjadi sebuah telaga
anugerah karena membuat sawah basah
musibah karena sebagian penduduk tak berumah
itu adalah alibi yang syah-syah saja
bagaimana kami bisa bekerja?
ke sekolah harus pakai apa?
memasak dapurnya basah
lalu kami makan apa?
menunggu bantuan pemerintah
kapan turunnya? bah!
keburu semua musnah
wah..wah..wah!
harta benda yang cuma sebakul
hilang tergenang bahkan melayang
tersiar kabar anak-anak banyak yang hilang
tapi bukan terbawa arus air hujan
terbawa kejahatan jejaring sosial
Kanapa hanya berpangku tangan?
yang ditanya malah bingung
karena rumahnya dilimbung
tingginya hampir segunung
lalu...?
pada kemana orang-orang?
ya .. itu! sibuk mencari status sosial
kalau sudah begini
semua mata saling menyalahkan
semua jari saling menuding
sehingga tak sedikit yang berpaling dan berkata
lebih baik tutup kuping sambil meluk guling
ah! aku jadi pusing
padahal hati inginnya happy ending.
Bandung, 19 Februari 2010
by: Liz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar