wajah-wajah selalu menjarah menyelusuri darah
siang tadi aku telah belajar dari satu wajah
tebal, berkerikil, hitam, suram..
terjerembab, lembab
dongkol...
kesal...
tapi tak sampai membuatku bersumpah serapah
wajah-wajah selalu menjarah menyelusuri darah
wajah itu tak bersemen malu
sehingga tak merasa hati orang kena palu
aku mengusap dada
memanja kepala
semoga dingin
bak angin
wajah-wajah selalu menjarah menyelusuri darah
wajah itu tebal dengan make-up ego
tanpa lipstik empati
tak peduli hati
tersakiti
setiap ingat wajah..
kudendangkan nyanyian ikhlas..
senandung totalitas...
aku harus cerdas..
menanam benih di jiwa cadas.
Bdg, 12 Januari 2009
by: Liz
siang tadi aku telah belajar dari satu wajah
tebal, berkerikil, hitam, suram..
terjerembab, lembab
dongkol...
kesal...
tapi tak sampai membuatku bersumpah serapah
wajah-wajah selalu menjarah menyelusuri darah
wajah itu tak bersemen malu
sehingga tak merasa hati orang kena palu
aku mengusap dada
memanja kepala
semoga dingin
bak angin
wajah-wajah selalu menjarah menyelusuri darah
wajah itu tebal dengan make-up ego
tanpa lipstik empati
tak peduli hati
tersakiti
setiap ingat wajah..
kudendangkan nyanyian ikhlas..
senandung totalitas...
aku harus cerdas..
menanam benih di jiwa cadas.
Bdg, 12 Januari 2009
by: Liz
Salam.
BalasHapussalam juga...
BalasHapus