Sebagian Karyaku

Sebagian Karyaku
Hasil Goresan dari tahun 2010-2013

Ruang Singgah

Ruang tempat persinggahan imaji, mencari arti sunyi yang tersembunyi dalam diri demi meniti Cinta-Nya

Jumat, 18 Oktober 2013

Satu Dekade Umurmu, Nak!

    
Oleh: Elis Tating Bardiah



  "Bahwa hidup bagaikan permainan, ada level-level tertentu yang harus dilalui." 
(Abd. Hafidz Syahroni).
__________


      Suatu kebahagiaan tersendiri untukku melihat perkembangan anakku satu-satunya. Perkembangan empati dan intelektualnya sudah mulai terlihat jelas. Kuakui sebagai ibu belum maksimal dalam upaya memberikan yang terbaik, namun begitu tingginya empati yang ia miliki.

        Bermula saat anakku berusia TK, yang tak pernah tega melihat pengemis atau pengamen berlalu begitu saja. Berlanjut saat ia memasuki usia SD perhatiannya tak pernah lepas dari aktivitasku yang memang tak pernah diam, yang ujung-ujungnya fisikku yang sering ngedrop. Pada suatu sore ia tawarkan jasa, "Bu, biar Afidz ya.. yang cucikan beras?" dan setiap pagi, "Bu, biar Afidz ya.. yang cuci piring. Aku, bukannya bahagia.. namun air mata ini justru yang menetes kemudian mengambil kedua tangannya kuciumi dan kupeluk erat tubuh mungilnya. ...


       Dan kini saat ia jelang usia 10 tahun, ia menolak untuk kuantar atau kujemput ke sekolahnya dengan alasan "Afidz sayang ibu, lagian sekarang usia Afidz bukan anak kelas satu SD lagi." Ia gunakan sepeda untuk pulang pergi ke sekolah dengan jarak tempuh lebih kurang 2 km. Permintaan itu sebenarnya telah ia ajukan saat menginjak kelas 3 SD. Namun tak pernah aku ijinkan, karena untuk sampai ke sekolahnya harus melalui 3 perempatan, dan pulangnya tentu harus menyebrang dan hal itulah yang selalu membuatku khawatir. Tapi mau bagaimana lagi, jika ia telah memaksa. Dan sebagai orangtua hanya bisa memberikan kepercayaan penuh supaya ia bisa menjalankan tanggungjawabnya. Di saat cemasku hadir hanya doa yang dapat kupanjatkan agar Allah SWT senantiasa menjaga dan melindunginya dari segala marabahaya.

         Saat kelahirannya tiba, kami belum bisa memberikan kado spesial untuknya karena setiap hari pun kami usahakan memberikan yang terbaik, meskipun kami akui belum maksimal tapi kami tetap berupaya. Everyday is birthday.. bukan hanya untuk anakku namun untuk semua anggota keluarga yang ada. Dan aku sengaja membawanya makan di luar, tidak dengan ceremonial yang berlebih cukup membacakan hamdallah.. dan innalillah.. Puji syukur karena masih Allah amanahkan usia dan kami kembalikan semuanya kepada-Nya atas umur yang berkurang jatahnya.

        Disela perbincangan kami, ia berfilosofi.. "Bahwa hidup bagaikan permainan, ada level-level tetentu yang harus dilalui." Subhanallah... Selamat, Nak..! Kini engkau mulai paham makna dari hidup sebenarnya pada usia satu dekademu. Semoga Allah ridho dan memberkahi umurmu dan menjadi khoirunnas anfa'uhum linnas..Fii barrakatillah.. aamiin ya Rabbal 'alamiin. 

           Terimakasih Ya.. Rabb, atas karunia terindah dari-Mu.

****


                                                                                                                      Bandung, 18 Oktober 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar