I. Siang
Siangpun merebahkan jubahnya menelungkup bumi yang mengatup
anak-anak matahari berlarian menyusuri pori-pori hari
sengatannya tak merata di antara penjuru
bersikukuh azam menadah sejuk
demi sang kekasih yang lama hilang
kutandai angka waktu yang kian buram.
Bdg, 20 Juni 2010
II. Senja
Riangnya siang, hilang diterkam senja
hari menua menutup usia menepi di tubir sandyakala
tetes keringat satu-satu dikemas angin lalu
kuhitung langkah di keranjang amanah
anugerah merekah di antara kepal tangan waktu
menyusun puzle kemahaan jelang kematian siang
yang dirindu akan segera berlabuh di belantara senyap
demi dia, aku setia menandai lenyapnya angka masa
kepalapun tertunduk di ujung senja yang kian usang.
Bdg, 25 Juni 2010
by: Liz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar