Setangkup Do'a Untuk sahabat

Mengingat detik-detik sang bunda menghentak mencetak Sang Surya:

#1
di gua garba ibu sudah sesak
cinta plasenta sudah tinggal setapak
angin rahim melambat tersendat
di pintu dua dunia berbeda

sang khalifah yang bernama manusia
siap melata di setiap menabuh genta
sambut lambut di tirai takbir mengalir
diais selendang rahman bahagia keluarga.

#2
kini sang surya mulai terbit di ufuk timur belahan dunia
mereinkarnasi dalam tubuh penuh jumawa
peluh bersimbah penat tertambat
namun kesan luhung tetap meremah
tetesan dewa telah mengalir di nadi seorang bany (keturunan)
akbar!
akbar!
akbar dalam jiwanya
akbar dalam ucapnya
akbar dalam tatanya
akbar dalam karyanya.

#3
aku berdiri di gerbang keasingan
kau hantar salam persahabatan
kaulah satu-satunya dewa berkacamata
yang di pagi ini telah bertambah usia

wahai sahabat,
aku telah sulam do'a untukmu
semoga engkau menyandang pribadi:
asbatuhum mauqiifan (paling kokoh sikapnya)
arhabuhum shadron (paling lapang dadanya)
a'maquhum fiqron (paling dalam pemikirannya)
a'usauhum nazharon (paling luas cara pandangnya)
ansyatuhum 'amalan (paling rajin amalan-amalannya)
aslabuhum tanzhiiman (paling solid penataan organisasinya)
aksaruhum naf'an (paling banyak manfaatnya).

di penghujung do'aku, aku yakin Sang Maha telah mendengar.

****

Uda Bany, aku ucapkan selamat milad (hari lahir) semoga di sisa usianya Allah selalu memberikan keberkahan, kesehatan dan keselamatan. Tak ada yang dapat kuhadiahkan selain do'a.
Bertambah usia berarti berkurang jatah umur kita di dunia, maka perindahlah karyamu di depan Sang Maha.

Bandung, 25 Februari 2010
Salam Persahabatan,

'Liz.

Written about a week ago · Comment ·

Irya L Zach, Bany Akbar, Ira Lathief and 14 others like this.