Merenung itu Perlu

Di saat hati gundah gulana, resah tak bertepi, rasa sesak memenuhi dada..diam sejenak itu lebih baik. Allah telah memberikan qta hati sebagai sinyal dari keimanan, apabila hati qta sedang merasa tidak nyaman tandanya qta harus segera kembali kepada-Nya. Beristighfarlah, ambil wudhu, shalat dua raka'at, berdo'a mohon petunjuk "Allohumma ya mungqolibal qulu bannaa wa tsabit qolbii alaa dinik wa thoa'tiq". merenung, muhasabah diri sekiranya hati telah melenceng dari syaria't-Nya segera luruskan niat yaitu hanya ridha-Nya yang qta tuju tapi apabila sekiranya lurus maka perbanyaklah ingat dan tambah lagi keyakinan qta kepada-Nya melalui majelis ilmu, majelis dzikir dan amalan shaleh agar iman qta tetap stabil.

Di kala emosi sedang berkecamuk jangan sekali-kali mengambil tindakan karena penyesalan akan berlabuh dan perasaan bersalah akan mendera dengan apa yang qta perbuat, lebih baik diam dan nikmati semua rasa yang ada. Redam rasa itu maka kenyamanan dan kedamaian akan terasa menyelusup di dada, tarik nafas lalu keluarkan secara perlahan sambil berucap "Astaghfirullaahal adziim"..nikmat nian.. plong...

Alhamdulillaah Allah telah memberikan hati sebagai sinyal dari perbuatan qta.. hati adalah raja.. hati adalah cermin jiwa. Jiwa yang penuh dengan kalimat Allah adalah jiwa yang dirindu surga, setiap ucapan dan perbuatannya akan selalu terjaga..subhanallah semoga qta termasuk ke dalamnya yang bisa menjaga ucapan dan perbuatan yang selalu dibingkai dengan kata-kata Ilahiyyah..Amiin..ya Allah ya robbal a'lamiin.